Coba masuki toko olahraga serta berjalanlah ke sisi sepatu lari: dengan saat itu juga, jejeran bermacam sepatu lari dari berbagai brand serta warna membuat pelari –terutama pelari pemula– jadi lost. RUNNERid mengerti ini. Oleh karena itu, RUNNERid terlibat perbincangan dengan Yoyo Taryo, pelatih komune lari Skechers Performnce Runners Indonesia serta minta pendapat penyeleksian sepatu lari untuk pemula darinya. Cek tips-nya di bawah ini:
1/ Pilih yang mempunyai bantalan empuk
Bantalan empuk berguna untuk memberi kenyamanan buat pelari. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.
2/ Pikirkan berat tubuh
Buat pelari dengan berat tubuh di atas normal, dianjurkan untuk pilih sepatu lari yang bantalannya semakin tebal dibanding bantalan sepatu lari biasanya. Ini sebab makin berat berat pelari, makin besar juga bentrokan di antara kaki dengan permukaan yang penting diredam oleh sepatu.
3/ Cek kelenturan sepatu
Melihat serta periksalah titik lentur sepatu sebelum beli, yakni sisi sepatu yang menekuk waktu kita lari. Juga bisa dibikin seakan sepatu pada kondisi berjinjit. Check apa sepatu itu cukup lentur. Sepatu yang kaku mempunyai potensi membuat kaki tidak nyaman serta luka.
4/ Cocokkan dengan bentuk kaki
Tiap orang mempunyai bentuk kaki yang lain. Pada umumnya ada tiga type bentuk kaki:
Over pronation; cirinya telapak kaki miring mengarah dalam.
Under pronation: cirinya telapak kaki miring mengarah luar.
Normal pronation: cirinya telapak kaki normal menapak pada permukaan.
Tidak paham bentuk kakimu? Coba kerjakan tes ini: basahi kaki lalu menapaklah pada permukaan karton. Melihat sisa tapak yang ketinggalan:
Jika kamu mempunyai pojok kelengkungan yang kecil pada bagian dalam telapak kaki: termasuk juga over pronation.
Jika kamu mempunyai pojok kelengkungan yang besar pada bagian dalam telapak kaki/ sisi tengahnya tipis: termasuk juga under pronation.
Jika kamu mempunyai pojok kelengkungan yang normal pada bagian dalam telapak kaki: termasuk juga normal pronation.
5/ Pilih sepatu yang ukurannya semakin besar
Sepatu yang ukurannya semakin besar dapat menolong meminimalkan kelecetan serta memberi ruangan semakin buat kaki yang mengembang dan tegang. Dianjurkan cari sepatu lari yang minimal 1/2 ukuran semakin besar dibanding ukuran kaki yang sebenarya. Tekankan lebar kaki diperhitungkan agar masih enak digunakan lari.
6/ Pilih sepatu pada sore hari
Waktu pilih sepatu yang pas ialah pada sore hari sebab pada sore hari, kaki sudah mengembang sesudah digunakan beraktivas sepanjang hari. Ini untuk menahan efek sepatu kekecilan.
7/ Coba semasa beberapa waktu
Coba gunakan ke-2 bagian sepatu, lalu kerjakan beberapa gerakan yang lain semasa beberapa waktu, contohnya berjalan kaki atau jogging.
8/ Cocokkan sepatu dengan medan lari
Agar tidak bingung serta salah pilih, minta pertolongan pada pramuniaga. Tetapi, sebaiknya kamu ketahui dahulu tipe serta peranan sepatu lari. Pada umumnya ada tiga:
Sepatu lari jalan raya (road running shoes): Ini ialah type sepatu lari yang umum serta karenanya, umumnya pelari merujuk pada sepatu lari jalan raya untuk ‘sepatu lari'. Kamu dapat menggunakannya waktu lari di jalanan beraspal. Biasanya, sepatu lari jalan raya mudah, fleksibel, dapat menahan bentrokan, serta memberi bantalan semasa lari di permukaan keras (seperti aspal).
Sepatu lari lintas alam (trail running shoes): Sepatu yang direncanakan spesial untuk lari di permukaan berlumpur, berbatu atau permukaan yang rintangannya lumayan tinggi, seperti rumput serta akar pohon. Tipe sepatu semacam ini umumnya mempunyai sol anti-slip serta memiliki bahan spesial agar pelari dapat terus konstan serta kaki mendapatkan perlindungan dan suport yang baik semasa lari.
Sepatu cross-training: Perancangan sepatu ini umumnya kita pakai waktu berlatih di gym. Dengan sepatu ini, pelari tetap terbangun keseimbangannya sebab sol serta bantalannya memang menyengaja dibikin cukup tebal. Kamu dapat memakainya untuk lari di treadmill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar